Senin, 28 Oktober 2013

Lima Langkah Atasi Yamaha Scorpio Z Nembak

OTOMOTIFNET - Beberapa pemilik Yamaha Scorpio Z sering ngeluh, katanya dari knalpot sering terdengar suara letupan; duarrrr.... Terutama saat mengurangi kecepatan atau engine brake. Suaranya cukup keras dan sering bikin orang lain kaget. “Kadang pengendara lain sampai marah, dia pikir saya sengaja,” kata Sabit pengguna motor itu sembari mengaku, padahal ia sering servis rutin.

Ternyata penyebab hal itu banyak faktor. “Misal, karena pembakaran dalam mesin ngaco. Sudah pasti dari settingan karbu, celah klep in /out, celah busi dan perangkat AIS alias Air Induction System,” sebut Dwi Angga Winanta, kepala mekanik dealer Yamaha di Pos Pengumben, Jakbar.

Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Nah, karena penyakitnya sudah terdeteksi, untuk penyelesaiannya kita bedah satu per satu. Dimulai settingan karbu dulu, menurut Dwi, penyebab utama peranti itu bermasalah adalah karena campuran bahan bakar dan udara untuk proses pembakaran terlalu sedikit.

Untuk mesin satu silinder tapi berkapasitas besar seperti Scorpio, hal ini jadi penting. Makanya harus ada ritual yang kudu dijalani.

Pertama, mengganti ukuran pilot jet standar 17,5 dengan ukuran 20, hal ini dilakukan agar pasokan bensin bisa seimbang sehingga dapat mengurangi suara nembak dari knalpot.

Setelan udara pun mesti disesuaikan. Bisa lihat dari warna elektroda busi (gbr.1). “Jika berwarna merah bata berarti pengabutan udara dan bensin sudah pas. Kalau hitam, kadar bensin yang masuk terlalu banyak dan putih kebalikan dari efek yang berwarna hitam,” ucapnya.

Kedua, setting ulang jarak klep in /out yang pas. Setelan celah klep yang tidak tepat atau terlalu rapat, dapat memicu timbulnya suara ledakan dari knalpot. Untuk batasan akhir dalam penyetelan, celah klep in di Scorpio 0,08 mm dan 0,10 mm untuk ex (gbr.2). “Jika masih nembak, maka setelan klep butuh dibikin sedikit lebih longgar. Coba setel klep in di 0,12 mm dan buang di 0,14 mm,” terangnya.

Ketiga, jaga jarak celah busi. Maksudnya, untuk Scorpio harus ada di jarak 0,6-0,7 mm (gbr.3), sebab pada mesin berkapasitas besar seperti Scorpio, celahnya harus lebih rapat, berbeda dengan motor 4 tak ber-CC kecil.

Keempat periksa perangkat AIS. Tujuan alat ini yaitu memberikan suplai udara segar ke jalur gas buang yang berfungsi untuk menekan emisi dari gas buang (gbr.4). “Karena bekerja berdasarkan vakum, slang-slang pendukung fungsi AIS mesti dicek, kemungkinan ada kebocoran atau kotor. Caranya harus dibongkar dan dibersihkan jika kotor,” ujarnya.

Kelima, periksa membran AIS yakni tinggi bukaan membran. Coba ukur, kemungkinan tingginya terlalu rendah dari 1,5 mm. “Maka ubahlah ketinggiannya menjadi 2,5 hingga 3,5 mm,” tutup pria berambut lurus ini.

sumber: motorplus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar