Jumat, 23 September 2016

Panduan Servis Kawasaki Ninja RR Mono, Lebih Cepat Lebih Baik

Berhubung gw punya motor ini, jadi gw harus simpen bacaan ini, suatu saat pasti butuh.buat kalian yang mungkin ingin mengetahui lebih lanjut perewatan pertama motor baru silahkan untuk disimak berita ini
sumber yang didapat dari otomotifnet.com

Jakarta - Lahir sebagai pengganti Kawasaki Ninja 150-2 tak, kehadirannya cukup diterima penyuka kecepatan. Dengan mesin 250 cc bersilinder tunggal yang kaya torsi, didukung pula dengan bobot yang ringan membuat Kawasaki Ninja RR Mono cukup disegani. Tapi kali ini bukan mau bicara banyak soal performanya, justru akan ulas servis  Kawasaki Ninja RR Mono atau perawatan berkala motor full fairing ini.
Dalam buku panduan servis Kawasaki Ninja RR Mono yang dirilis PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), pada 1.000 km pertama harus langsung ganti oli untuk membuang kotoran logam di mesin sisa proses produksi. Kemudian, servisakan dilakukan pada 6.000 km, 12.000 km dan seterusnya tiap kelipatan 6.000 km. Check list-nya bisa dilihat di tabel.
Sedang penggantian oli wajib dilakukan tiap 12.000 km bersamaan dengan penggantian filter oli. Spesifikasi pelumasnya adalah 10W- 40 dengan jumlah 1 liter jika filter oli tidak dilepas, 1,1 liter jika dibarengi penggantian filter oli dan 1,3 liter jika mesin dibongkar. Oiya jangan lupa juga untuk mengganti gasket baut penguras oli dengan yang baru untuk mencegah kebocoran.
Yang harus dicek dan diganti secara berkala adalah busi dan selang rem juga komponen karet di master rem dan kaliper tiap 48.000 km. Sedangkan radiator coolant, selang pendingin dan o-ring wajib ganti tiap 36.000 km. Meski interval perawatan dan penggantian komponen fast moving cukup lama, namun yang ingin melakukan servis lebih cepat tidak ada pantangan.
Oli misalnya, Eddy Yulianto kepala mekanik di Kawasaki Super Sukses Motor justru menyarankan penggantian lebih cepat. “Kalau masih memakai oli standar KGO Ultimate pemakaian maksimal 1.500 km, namun kalau sudah pakai Vent Vert berani deh menjamin pemakaian sampai kelipatan 3.000-4.000 km,” bukanya.
Selanjutnya urusan busi misalnya, pemantik iridium berkode NGK MR8CI-8 ini sebaiknya selalu dicek celahnya selalu berada pada 0,8 mm. “Tiap 12.000 km sebaiknya ganti, jangan terlalu lama,” beber Edoy sapaan karibnya. Pria yang bengkelnya ada di Jl. RS Fatmawati Raya, Jaksel ini juga membeberkan kerap terjadi kerusakan pada kipas radiator. “Sudah ada beberapa yang mengalami masalah ini, kipas radiator lemah sehingga mesin jadi cepat panas dan overheat.
Kalau sudah seperti ini harus ganti,” paparnya. Pria kelahiran Jakarta ini juga menyarankan untuk melakukan kuras radiator tiap 6 bulan, lebih cepat ketimbang saran pabrikan di 36.000 km. Tentunya agar mesin berkompresi 11,3 : 1 ini tetap adem, karena kalau sampai overheat ada dua akibat fatal yang bisa terjadi. Pertama, kerusakan di bagian silinder, kruk as dan piston. Kedua adalah penguapan oli karena temperatur mesin yang terlalu panas. Jadi, lebih cepat lebih baik deh! • (otomotifnet.com)
Check List Pemeriksaan
Pemeriksaan sistem kontrol throttle
Sinkronisasi vacum mesin
Putaran stasioner
Periksa sistem bahan bakar
Periksa sistem pendingin
Permeriksaan emisi gas buang
Pemeriksaan DFI (Digital Fuel Injection)
Pemeriksaan jarak bebas selongsong gas
Fungi kerja kopling
Periksa kekenduran & pelumasan rantai
Periksa keausan rantai penggerak
Periksa tekanan udara ban
Periksa keausan ban
Periksa kerusakan bearing roda
Periksa fungsi kerja rem
Pemeriksaan switch lampu dan arah sorot
lampu
Pengecekan batas ketinggian minyak rem
Periksa gerakan dan kebocoran oli suspensi
Periksa gerakan kemudi
Periksa mur baut dan pengencang
Daftar Harga
Jasa servis ringan Rp 130.000
Jasa servis besar Rp 175.000
Jasa kuras radiator Rp 40.000
Oli KGO Ultimate Rp 45.000
Oli Vent Vert Rp 80.000
Filter oli Rp 13.000
Kipas radiator Rp 324.000
Filter udara Rp 44.000
Busi Rp 155.000
Air radiator Rp 35.000
Kampas rem d/b Rp 212 .000