Kamis, 24 Februari 2011

KONSEP BARU KEGUNAAN QUALITY CONTROL




APA YANG DINAMAKAN QUALITY CONTROL

Manusia sejak awal, sudah memiliki penilaian kebutuhan suatu barang yaitu antara barang yang baik dan tidak baik. Maka dari sana sudah ada QC, karena sudah ada yang baik dan tidak baik, berarti masyarakat konsepnya mempunyai keinginan yang lebih maju dan lebih makmur.


Dalam pasar tradisional sering terlihat ada konsep QC yaitu seperti orang yang menjual buah – buahan, ada yang dipisah – pisahkan antara yang besar dengan harga yang mahal dan yang kecil dengan harga yang lebih murah, dan ada juga yang dicampur, pembeli tidak boleh memilih. Berarti dari sana ada konsep QC.

Untuk perusahaan kecil kontrol hanya dilaksanakan sendiri, termasuk kualitas oleh karena itu masalah QC tidak begitu penting, tetapi jika untuk perusahaan menengah dan besar seharusnya perlu adanya QC secara khusus. Untuk itu QC menjadi suatu bagian tersendiri (khusus).

Quality Control adalah profesi Inspecting, Testing, dan Grading. Dengan menggunakan statistik sebagai analisa angka-angka (data-data) yang tepat sebagai jawaban untuk pembanding dan estimasi hasil yang baik dan yang tidak baik dipisah-pisahkan (grading) untuk mencari mana yang dapat diterima (Accept) dan mana yang ditolak (Reject).

Tujuan pengusaha menjalankan QC adalah untuk mencari just to the point dengan cara yang fleksible dan untuk menjamin agar konsumen merasa puas, investasi bisa kembali, serta perusahaan mendapatkan keuntungan.

Bagian pemasaran dan bagian produksi tidak perlu memaksakan, tetapi perlu kelancaran dengan memanfaatkan data, inspection dan testing dengan analisa statistik dari QC yang disampaikan kepada pihak produksi untuk mengetahui bagaimana hasil kerjanya sebagai langkah untuk perbaikan.

Saat pelaksanaan QC dan testing bisa ditemukan beberapa masalah kualitas khusu, kemudian dibuat suatu study masalah khusus agar dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah di bidang produksi.

Disamping tersebut di atas tugas QC yaitu : jika terjadi komplain atau return, mengadakan cek ulang dan menyatakan kebenaran return untuk bisa diterima atau tidak diterima secara terpisah lalu laporkan kepimpinan supaya bisa mengusut dan memberikan informasi ke departemen terkait untuk kemajuan proses berikutnya.

Untuk penyelesaian barang – barang seconds Quality juga merupakan tanggung jawab dan tugas QC.

KONSEP PELAKSANAAN QC TERHADAP DEPARTEMEN QC

Pada perusahaan besar maupun menengah, pelaksanaan tugas Quality Control diperlukan personil yang perpendidikan tinggi (sarjana) dan memiliki kemampuan untuk menganalisa data statistik, memiliki kemampuan dan pengalaman dalam manajemen produksi serta bersikap jujur, mampu menahan diri dan mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap perusahaannya. Tidak takut menghadapi kesulitan dan tidak menerima jasa serta siap untuk tidak merasa sedih jika menerima kondisi yang pahit, sebab dari dulu berprofesi seperti ini tidak sederhana dan harus berirama (berfrekuensi), ahli di bidang teknologi dan pengalaman dalam mengatasi masalah personil. Karena QC adalah mendata hasil testing dan inspecting dari beberapa dept. produksi dan dari data tersebut diinformasikan sampai kepada tom manajemen, maka manajemen produksi biasanya kurang senang. Prinsipnya semua orang tidak begitu senang jika profesinya dikoreksi, apalagi manager – manager berusia muda, sifatnya merasa dirinya super dan sifatnya melawan arus adalah kuat sekali.

Untuk melaksanakan QC selain harus mendapatkan dukungan dari atasan, juga memerlukan seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi dan bertanggung jawab, serta aktif dalam konsep QC, disiplin untuk memberikan konsepnya kepada semua orang, dan harus bisa bekerja sama, serta harus team work.

Dengan ini profesi QC bisa lancar dan bisa cepat mengalami kemajuan.

Sebagai QC jangan sekali-kali membuat informasi dan usulan yang tidak pas, hal ini akan menambah kesalahpahaman. Untuk hasil kualitas yang baik dan yang tidak baik, semua harus didata dan diinformasikan sampai ke manajemen bisa mengetahui permasalahanya. Sebagai QC harus mempunyai konsep dasar; bagaimana sering memberi usulan, saran atau proposal terhadap Departemen terkait yang terdapat kesalahan. Selain konsep juga harus mempunyai pemikiran, teknologi, skill serta mengerti permasalahanya, dan cara penyampaiannya harus sopan dan santun, agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Memang kerja QC kadang-kadang insidentil dan antisipasi resolusi proposal, kami percaya konsep dasar dan pokok adalah menggunakan QC, maka di dalam penggunaan QC selain mampu menguasai teknologi dan ilmu secara umum, juga memerlukan pemikiran dari segi material dan spiritual. Jika tidak demikian mungkin berlawanan dan akan timbul perpecahan yang akhirnya tidak bermanfaat untuk perusahaan.

Perlu kita ketahui segenap anggota QC harus bekerja dalam kondisi adil terhadap profesinya dan dengan sungguh – sungguh mampu menemukan permasalahan yang serius akan tetapi penyampaiannya harus dengan kata – kata yang baik, sedapat mungkin dengan ramah dan netral.

Pada umumnya saat menerima klaim masing – masing departement hampir semua dengan menggunakan cara yang sama yaitu : proteksi diri sendiri kemudian melemparkan masalahnya dengan orang lain ketika menghadapi pengusutan dari atasannya.

Sesungguhnya kalim dari konsumen mencakup banyak penyebabnya.

Contoh : ada klaim barang konfeksi dari konsumen dan yang pertama kali harus menerima dan bertanggung jawab seharusnya bagian Garment (konfeksi), tetapi mereka dapat mencari cacat yang asalnya bukan dari konfeksi, misalnya miss print yang cacat dari bagian printing atau double pick yang cacat dari kain grey, padahal ada teknologi tambal sulam yang harus dikuasai tapi saat proses konfeksi tidak mampu, sehingga standarnya tidak sesuai dan dalam percakapan menghindari masalah yang sesungguhnya, sehingga membuat hal yang negatif. Kemudian setelah dianalisa oleh QC ternyata ditemukan masalah printing 10% dari kain grey 10% dan yang 70% dari konfeksi, sedang untuk yang lainya 10% ini hasil analisa disalah satu perusahaan tekstil yang menengah dan yang besar. Oleh karena itu bukan setiap departement harus berhati – hati, tetapi yang terpenting adalah masalah konfeksi yang harus diperkuat dalam melatih tenaga kerjannya dan tidak perlu membuang-buang waktu untuk ribut-ribut yang tidak menemukan titik sasarannya serta tidak mencapai tujuan, dalam mengatasi permasalahan yang lebih baik.

PANDANGANORANG UMUM TERHADAP QUALITY CONTROL

Pada umumnya pejabat yang bersangkutan hanya berkonsep QC, jika pendirian tidak sama, konsepnyapun tidak sama.

Menjalankan profesi QC didalam perusahaan, konsepnya harus tepat,mampu bekerja sama, pembagian tugas yang adil, kreatif dan rajin serta harus team work.

Secara umum ada beberapa konsep QC, antara lain :

  1. konsep QC antara pembelidan penjual pada negara yang mempunyai standar kehidupan dan selera serta permintaan konsumen yang tidak sama, yaitu :

è ada konsumen yang mempunyai permintaan mengharuskan kualitas produksi pada tingkat paling atas. Walau harganya tinggi tidak jadi masalah, misalnya : untuk label /merk yang ternama contoh : seperti di negara eropa, Amerika dan jepang pada saat ini.

è Ada konsumen yang mempunyai selera harganya murah walaupun kualitas produksinya kurang tidak jadi masalah, misalnya Afrika, timur tengah atau konsumen dari pedesaan.

è Ada konsumen yang maunya harganya murah, kualitas bagus dan deliverynya cepat dan tepat, biasanya para pengusaha.

  1. konsep QC dari pengusaha dapat dibagi – bagi sesuai dengan kesuksesannya :

è hasil kualitas yang baik, dapat memuaskan konsumen dan mendapatkan keuntungan serta memerintahkan bawahan untuk betul – betul bertanggung jawab.

è Harus mengadakan percobaan dan pembuktian terhadap standar kualitas yang dicurigai dan tidak perlu khawatir jika terjadi kegagalan, harus ada kemauan dan tekad untuk mengambil pengalaman demi mengurangi kerugian yang lebih nyata.

è Meminta kepada bawahan untuk menjual hasil yang ”O” defect, dan tidak dibenarkan terjadi barang second Quality menumpuk di gudang.

è Ada beberapa pimpinan yang menerima klaim dari konsumen tetapi harus benar – benar tepat dan ada yang mengganti dengan mengubah syarat harus dapat menemukan penyebabnya supaya bisa untuk diperbaiki. Dan jangan sampai menempatkan orang yang tidak mampu dan tidak mudah melakukan kesalahan serta harus maklum terhadap hati sanubari mereka.

Memberikan pelayanan terhadap masyarakat juga harus dipelihara dengan baik dan bertanggung jawab terhadap anak buahnya yaitu dengan memperhatikan kehidupan dan kesejahteraannya, rasa aman dan adil sehingga anak buah tersebut ada kemauan bertanggung jawab terhadap konsep QC yang diberikan.

è Sehingga barang hasil produksi apa yang paling parah jika terjadi kesalahan dari pihak produksi harus dikenakan ganti rugi.

  1. konsep QC dari pihak / unit produksi

è para karyawan diproduksi harus mau mengerti dan bertanggung jawab apabila terdapat salah satu produksinya cacat. Dengan ini masalah kualitas produksi yang harus menjadi tanggung jawabanya jangan sampai jelek terus menerus. Dalam konsep pokok QC didalam proses produksi ialah baik buruknya barang produksi adalah merupakan tanggung jawab manager produksi. Bagian QC tidak berhak mencampuri urusan ini, karena tidak demikian sistem kerja QC didalam kenyataannyatidak bisa leluasa dijangkau. Contohnya : karyawan / karyawati tidak tahu menahu sehingga pihak pimpinan memiliki kesempatan untuk melempar tanggung jawabnya. Dari sini bisa menjadi penyebab kesalahpahaman, sehingga terjadi masalah yang tidak baik

è konsep QC terhadap bagian produksi :

hasil produksi di cross check lagi oleh bagian QC dan hasilnya diinformasikan kepada bagian produksi dengan data yang jelas sebagai komunikatif, kemudian ditindaklanjuti oleh QC.

Hal ini sama seperti kepala keluarga yang memepunyai anak – anak yang sekolah, dan dari pihak sekolah memberikan informasi berupa rapor (hasil study dari anak tersebut) kepda orang tuanya, agar orang tua tersebut bisa mengetahui kondisi anaknya disekolah, biasanya untuk hasil yang baik mendapatkan hadiah dan untuk hasil yang tidak baik diberikan pengarahan agar mereka bisa berubah lebih maju.

sumber : http://iman2us.blogspot.com/2008/11/quality-control-pengendalian-mutu.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar